Showing posts with label Pendidikan Satpam. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan Satpam. Show all posts

Saturday, April 9, 2011

PENULISAN LAPORAN DIBIDANG JASA PENGAMANAN

Dalam dunia Jasa Pengamanan, penulisan laporan sangat diperlukan. Karena dari laporan inilah kita bisa menyampaikan sesuatu maksud kepada Client kita, baik itu kejadian, melaporkan penemuan, mengemukakan idea, dan lain-lain. Client menjadi tahu apa aktivitas kita, apa yang sudah kita lakukan, dan apa yang akan kita lakukan dari penulisan laporan tersebut. Hal ini akan menimbulkan kepuasan Client dengan Jasa Pengamanan kita.

Tujuan penulisan laporan:
  1. Agar memberikan informasi secara akurat (Kurangi kesalahan laporan atau kesalahpahaman).
  2. Untuk pencatatan, penyimpanan data yang akurat, tidak ada kejadian atau data yang terlupa.
  3. Untuk memperlihatkan kesiapsiagaan Shift Leader / Supervisor kepada atasan maupun kepada Client.
  4. Untuk melindungi diri Satpam, bukti dari tindakan yang sudah dilakukan.
Bentuk dan jenis laporan :
  1. Laporan Harian (Daily Report)
    Berupa Occurrence Log Book (Jurnal Pos / Mutasi Pos).
  2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
    Summary dari kejadian-kejadian selama seminggu.
  3. Laporan Bulanan (Monthly Report)
    Evaluasi kinerja Satpam dalam waktu sebulan.
  4. Laporan Kejadian (Incident Report)
    Laporan khusus terhadap kejadian yang perlu perhatian dan penanganan khusus.
Syarat Penulisan Laporan :
  1. Apa adanya (benar)
    Tidak ditambah-tambahi
  2. Bahasanya sederhana
    Agar mudah dimengerti
  3. Ringkas
    Tidak berbelit-belit
  4. Mudah dipahami
  5. Mencakup item utama
Isi Laporan :
  1. SI - Siapa?
    Mendeskripsikan sejelas mungkin siapa orang yang terlibat dalam kasus beserta statusnya
  2. A - Apa?
    Menjelaskan apa kejadiannya.
  3. Di - Dimana?
    Menjelaskan dimana TKP terjadi
  4. De - Dengan apa?
    Menjelaskan peralatan apa saja yang tersangkut dalam kejadian/kegiatan tersebut.
  5. Men - Mengapa?
    Menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi?
  6. Ba - Bagaimana?
    Menjelaskan bagaimana urut-urutan kronologi secara detail.
  7. Bi - Bilamana?
    Menjelaskan dengan tepat kapan terjadinya, dan kapan pelaporannya.
Jadi isi laporan harus mengandung SI-A-DI DE-MEN BA-BI.

Saturday, April 2, 2011

PRINSIP PRINSIP PENUNTUN SATPAM


ST. KAPOLRI No. Pol : T/842/1988 tgl. 20-12-188

  1. Kami anggota Satuan Pengamanan memegang teguh disiplin, patuh dan taat pada pimpinan, jujur dan bertanggungjawab.
  2. Kami anggota Satuan Pengamanan senantiasa menjaga kehormatan diri dan menjunjung tinggi kehormatan Satuan Pengamanan.
  3. Kami anggota Satuan Pengamanan senantiasa waspada melaksanakan tugas sebagai pengaman dan penertib di lingkungan kerja. 
  4. Kami anggota Satuan Pengamanan senantiasa bersikap open, tidak menganggap remeh sesuatu yang terjadi di lingkungan kerja. 
  5. Kami anggota Satuan Pengamanan adalah petugas yang tangguh dan senantiasa bersikap etis dalam menegakkan peraturan.

BUJP PT. Global Secont


    PENCEGAHAN KEBAKARAN

    APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuk APAR yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsi APAR untuk penanganan dini peletakannya pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya.

    Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkannya APAR :
    1. Diletakkan pada jalur jalan keluar.
    2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas
    3. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
    4. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai = 120 cm.
    5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga
    Proses terjadinya api/kebakaran diakibatkan oleh bersatunya tiga unsur :
    1. Bahan bakar
      Benda yang mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
    2. Oksigen (O2)
      Tersedia di udara
    3. Sumber Panas
      Seperti energi elektron (listrik statis ataupun dinamis), sinar matahari, reaksi kimia, dan perubahan kimia.
    Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya oksigen dalam kebakaran tersebut.


    BAHAN KANDUNGAN APAR

    Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR dapat pula dibedakan berdasarkan bahan pemadam (racun api) di dalamnya. APAR mengandung tiga jenis bahan, yaitu :
    1. Halon
      Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida (CO) yang dapat mematikan api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. Pengguna APAR dilarang memegang Nozel saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
    2. Powder
      Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat menyebabkan pingsan.
    3. Foam
      Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan sabun dengan komposisi standar.

    KELAS/JENIS KEBAKARAN

    Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
    1. Kelas A
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan APAR tepung kimia kering.
    2. Kelas B
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: pasir, APAR tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
    3. Kelas C
      Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
    4. Kelas D
      Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat khusus.

    UKURAN APAR dan KEMAMPUAN MEMADAMKAN API

    Ukuran APAR juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada luas api yang akan dimatikan. Misalnya APAR ukuran 9 kg digunakan untuk 5 m2 luas api, jadi per kilonya dapat digunakan untuk 0,5 m2.


    BAGIAN-BAGIAN APAR




    CARA PENGGUNAAN APAR
    1. Pastikan APAR berisi dan dapat digunakan (lihat indikator).
    2. Tarik Pin atau Pengunci APAR.
    3. Sebelum masuk ke lokasi kebakaran, tes terlebih dahulu dengan menekan sedikit pompanya.
    4. Berdirilah sesuai arah mata angin untuk menghindari panasnya api.
    5. Pegang selang APAR, jangan nozelnya, tekan tuas, sapukan ke api kiri dan kanan secara berulang hingga api mati.

    BUJP PT. Global Secont